Refleksi

Muhammad Faizarha
2 min readDec 31, 2020

--

Tahun 2020 buat aing bukanlah tahun yang menyenangkan… Aing kira 2019 adalah tahun terberat dalam hidup aing, eh ternyata datenglah 2020 dan segala masalahnya lol… Mungkin rangkuman singkatnya adalah

Januari — Mei 2020: Semester 8 dan segala kekeosannya

Juni 2020: Seminar akhir TA dengan segala lawakannya + kompre YOLO dan tau-tau S.T aja

Juli 2020: dapet kerjaan yang asyik buat dikerjakan

Agustus 2020 — September 2020: kerja dengan mood yg kosong

Oktober 2020 — Desember 2020: mengisolir diri dan menghibur diri dengan game 10 tahun yg lalu + game rhythm action RPG terbaru + serial tentang cewe-cewe ngedance dan cerita tentang kehidupan mereka dimana konflik bisa selesai kurang dari 15 menit

Dari pertengahan hingga akhir 2020 mungkin bisa aing bilang aing kehilangan banyak hal… Pekerjaan, teman, sahabat, kebahagiaan, selera humor, dll. sehingga aing di akhir tahun ini hanyalah seorang pria ngenes yang hidup di kamar nyaris 24 jam dan isi playlist lagunya diisi dengan lagu-lagu idol yang aing harus liat subtitle baru bisa ngerti lol

Tulisan ini absurd? Iya, seabsurd pengalaman aing di 2020 ini

Hal yang paling aing syukuri di tahun ini adalah aing masih hidup, masih punya rumah, masih ada koneksi internet jd bisa nyari-nyari kerjaan yang belum kunjung datang dll. Tapi ada sisi bahagianya sih, berkat pandemi semua orang jg ngenes di kamar sambil internetan dan mengeluh tentang social distancing, pake masker, dan sejenisnya jadi aing ada temen lah dalam merasakan keabsurdan tahun ini (tapi mereka masih bisa zoom / google meet sama teman-temannya, tidak seperti aing yang hanya bisa mencari kebahagiaan via manusia-manusia 2D cuakz)

Yah aing gatau nulis apaan ini juga jadi buat yang baca maaf saja kalau merasa bingung sebenernya intinya apa sih ini

Happy New Year 2021 buat semua! semoga 2021 adalah tahun keberuntungan aing (dan Anda semua juga tentu) sehingga aing bisa bekerja, berteman, bersosialisasi, dan mencari hiburan di luar kamar yang nyaman ini. Buat 2020, makasih buat segala keabsurdannya ya. Maneh akan terkenang kok di hati aing selamanya

--

--

Muhammad Faizarha
Muhammad Faizarha

Written by Muhammad Faizarha

1998. Writing about his perspective about the world around him

No responses yet